Saya pernahmenanyakan kepada diri sendiri mengenai keberadaan kesabaran. Kesabaran yangada dalam diri manusia. Orang bilang “Sabar itu tidak adabatasnya”. Benarkah hal itu adanya.
Sekarang marikita lihat sisi lain dari manusia. Bagi saya manusia adalah makhluk Tuhanpaling unik karena manusia memiliki hal-hal yang tidak dimiliki oleh makhlukTuhan lain. Rasa cinta, benci, nafsu, semangat, dan kesabaran. Semuanya milikmanusia. Semuanya ada dalam diri manusia. Setan, iblis, atau bahkan malaikatpuntidak memiliki semua sifat itu dalam satu raga. Tapi dari semua itu ada satuhal yang membuat manusai juga unik. Manusia memiliki batas. Sebuah jarak yangtidak bisa ditembus bahakan oleh makhluk yang menjadi pemimpin di bumi. Manusiamemiliki batas untuk berfikir tentang sejauh mana keberadaan akhirat. Manusia memilikibatas untuk memiliki sebuah material. Manusia memiliki batas untuk melakukanhal. Karena jika manusia tidak memiliki batas, apa bedanya manusia denganTuhan. Zat terkuasa di jagat raya yang tidak memiliki batas untuk melakukansegala kehendakNya.
Permasalahannya adalah:Apakah batas yang dimiliki oleh manusia juga berhubungan dengan kesabaran?
Manusia memilikibatas dalam mencintai karena mereka juga punya rasa benci.
Manusia memilikibatas dalam berusaha karena mereka juga punya rasa malas.
Manusia memilikibatas dalam kekuatan fisik karena mereka bukan mesin (toh mesin juga memilikibatas kekuatan).
Semuanya karenabatas. Lalu saat orang bilang “Sabar itu tidak ada batasnya”. Apa artinya?
Apakah manusia hampirsederajat dengan malaikat yang mau melakukan apapun dan tetap bersabarmenjalaninya.
Tapi kita bukanmalaikat. Kita adalah manusai. Dengan segala pernak-pernik yang tidak dimilikioleh makhluk Tuhan lainnya. Kita berbeda.
Jadi wajarkahjika seseorang memiliki batas dalam kesabaran? Karena pada kenyataannyaseseorang itu adalah manusia.
Jawabannya ada dalam diri kita untuk sejauh mana bisa menahan kesabaran kita.
No comments:
Post a Comment